Selasa, 30 Desember 2014

IMPLEMENTASI AMDAL OLEH INDUSTRI DI INDONESIA

Analisis dampak lingkungan atau yang disebut dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

Berikut dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
Beberapa jenis industri sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 yang termasuk harus menyusun AMDAL adalah sebagai berikut :
  1. Industri semen ( yang dibuat melalui sistem klinker )
  2. Industri pulp atau industri kertas yang terintegrasi dengan industri pulp, kecuali pulp dari kertas bekas dan pulp untuk kertas budaya
  3. Industri petrokimia hulu
  4. Kawasan industri ( termasuk komplek industri yang terintegrasi )
  5. Industri galangan kapal dengan sistem gravung dock
  6. Industri amunisi dan bahan peledak
  7. Kegiatan industri yang tidak termasuk angka 1-6 dengan penggunaan areal
Sedangkan untuk industri yang tidak wajib menyusun AMDAL, tetap mempunyi kewajiban melakukan kajian dan pengelolaan lingkungan seperti tercantum dalam pasal 3 ayat 4, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, bagi rencana usaha dan atau kegiatan diluar usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib menyusun dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantuan lingkungan hidup (UKL UPL) sebagai acuan dalam pengelolaan lingkungan.

Menurut Dirjen Migas Evita H Legowa “ Bila standar baku mutu betul-betul diterapkan seperti apa adanya, hampir separuh target produksi migas na­sional tidak dapat diproduksikan ka­rena banyak industri migas dalam waktu dekat tidak dapat memenuhi standar baku mutu temperatur air dari 45o menjadi 40o”.

PT Pertamina  telah menyelesaikan pro­­ses analisis dampak lingkungan (Amdal) di areal proyek CCT seluas 750 hektar di Lawe-lawe, Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur. Pemerintah Dae­rah setempat juga telah menyatakan dukungannya, berupa percepatan pro­ses perizinan agar proyek tersebut bisa segera direalisasikan.

Sumber:
http://listrikindonesia.com/implikasi_amdal_terhadap_industri_252.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
http://dee-jieta.blogspot.com/2014/02/perkembangan-amdal-di-indonesia.html
http://tomajehari.blogspot.com/2012/01/penerapan-kebijakan-amdal-bagi.html

Jumat, 19 Desember 2014

JENIS- JENIS PENCEMARAN AIR

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. 

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. 

Jenis-Jenis Pencemaran Air

1. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air
Kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa, dan parasit.

2. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman
Penggunaan  pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petani.  Tetapi dilain pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan.

3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam lainnya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Disamping dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak  peralatan yang dilalui air tersebut (karena korosif).

4. Pencemar Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.

Gambar 1.1. Air yang sudah tercemar

Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :
1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air
a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis 
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

2.Berdasar Mudah tidaknya Terurai
Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai ( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable ) Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidrat, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-tahun. 

Akibat pencemaran air 
Akibat pencemaran air adalah penurunan kualitas air dan gangguan penggunaannya. Dalam batas-batas tertentu badan-badan air mampu membersihkan atau memurnikan dirinya sendiri (self purification) terhadap bahan- bahan pencemar yang masuk ke dalamnya. Pencemaran terjadi bila batas daya dukung untuk membersihkan dirinya terlampaui. Dampak negatif dari pencemaran ini antara lain adalah pengurangan oksigen terlarut, peningkatan derajad eutrofikasi, penurunan keanekaragaman biota air, penurunan kualitas air, peningkatan biaya sosial tinggi sebagai akibat langsung maupun tidak langsung.

Sumber:
http://www.topeng.in/2014/02/pencemaran-air.html
http://suciromadini.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-pencemaran-air_29.html

Jumat, 05 Desember 2014

BUMI SEMAKIN PANAS

Gejala naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas GHE (Green House Effect). MenurutJoseph Fourier pada 1824, GHE merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi (GHG) dan keadaan atmosfernya.
Menurunnya kadar ozon, maka sinar ultraviolet-B (UV-B) yang sampai ke bumi akan bertambah banyak. Sinar UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Pada manusia, dapat menyebabkan antara lain kanker kulit, katarak, dan penurunan kekebalan tubuh.
Penyebab utama lubang ozon adalah zat Chloroflourocarbaon (CFC) dan Halon yang banyak digunakann dalam aktifitas manusia di industri dan rumah tangga; Nitrogen Oksida dari semburan jet pesawat terbang supersonic; dan Surfur Oksida dari gunung berapi. CFC merupakan senyawa tidak beracun, tidak dapat terbakar, dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. CFC merupakan salah satu sumber terjadinya Green House Gases (GHG).
Waktu tinggal GHG di dalam atmosfer juga mempengaruhi efektifitasnya dalam menaikkan suhu. Makin panjang waktu tinggal gas di dalam atmosfer, makin efektif pula pengaruhnya terhadap kenaikan suhu yang dapat menyebabkan terjadinya “efek rumah kaca”. GHG terbentuk dalam alam secara langsung maupun sebagai akibat pencemaran. GHG di dalam atmosfer menyerap sinar inframerah yang dipantulkan bumi. Peningkatan kadar GHG di udara akan meningkatkan terjadinya “pemanasan global”.

>>Apakah itu GHG (Green House Gases)?
GHG adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya “efek rumah kaca”

>>Apa saja yang termasuk GHG yang berkaitan dengan pemanasan global?
Uap air (H2O), CO2, metana (CH4), ozon, N­2O, CFC, dsb.

>>Darimana dihasilkannya GHG?
  • Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan oleh industry dan transportasi
  • Mengeluarkan feces (melepaskan metana)
  • Pembusukan dan penguraian jasad hewan dan tumbuhan yang mati (metana dan CO2)
  • “Fotosintesis” pada tumbuhan (Siang hari melepas O2 dan malam melepaskan CO2) dsb.

Penyebab Pemanasan Global Oleh Manusia
  • Pemborosan Energi Listrik, 
  • Penggunaan AC dan Kulkas Secara Berlebihan
  • Penggunaan Gadget Secara Berlebihan, 
  • Membakar Sampah
  • Menyisakan Makanan, 
  • Polusi Karbon Dioksida oleh Industri,
  • Polusi Karbon Dioksida oleh Transportasi, 
  • Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan
  • Penggunaan Pupuk Kimia yang Tidak Wajar,
  • Kerusakan Hutan, 
Gambar 1. Siklus pemanasan global



Beberapa cara lain untuk mencegah terjadinya Pemanasan global atau Global warming:
  • Berhemat energi. Seperti dalam penggunaan bahan bakar minyak, listrik (jangan pakai alat-alat elektronika kalau tidak jelas kebutuhannya).
  • Menggunakan kendaraan bermotor seperlunya saja. Kalau hanya dekat,  tidak perlu menggunakan motor atau mobil.
  • Mengurangi pembakaran. Misal, pembakaran sampah, hindari pembakaran hutan.
  • Penghijauan hutan
  • Hindari penggunaan barang  secara mubazir
  • Untuk ekosistem laut, hindari perusakan karang dan pencarian ikan dengan merusak ( penggunaan bom atau semacamnya).                                                                                                                                                       
Sumber:
http://kana-hapaki.blogspot.com/2013/03/mengapa-bumi-makin-panas.html
http://green.kompasiana.com/iklim/2013/07/24/benar-kawan-bumi-memang-semakin-panas-579297.html
http://news.liputan6.com/read/2102523/infografis-bumi-makin-panas