A.
Pendahuluan
Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara.
Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari
aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa
saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling
barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas
penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari
sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang
secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya
tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas
transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum
kegiatan di Gudang.
Beberapa
aktifitas di dalam gudang secara sederhana :
1.
Administrasi.
2.
Penerimaan barang.
3.
Penyimpanan barang.
4.
Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5.
Pengeluaran barang.
Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia
harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau
semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai pengendalian pada
bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :
1.
Pengendalian Operasional
2.
Pengendalian Biaya
3.
Pengendalian Personalia
B.
Permasalahan
Dalam setiap perusahaan, warehouse sangat memegang
peranan penting meski tidak disorot sebagai prioritas penting dalam perusahaan.
Manajemen didalam warehouse perlu bergerak secara efektif agar tidak mengganggu
alur kerja perusahaan. Saat ini, cukup banyak hal yang membuat bagian
pergudangan tidak dapat bekerja sesuai dengan system, sehingga menimbulkan
permasalahan yang cukup berdampak dalam perusahaan seperti hilangnya stock,
adanya stock fiktif antara system dan actual, hingga berantakannya pengelolaan
stock didalam warehouse.
Perlu diterapkannya pembenahan yang baik dalam hal
pengelolaan system kerja karyawan dan pengelolaan penyimpanan stok.
C.
Pembahasan
Untuk menerapkan system warehouse yang efektif, berikut
adalah alur kerja warehouse sesuai prosedur:
Gambar 1. Single Gudang |
Gambar 2. Multigudang |
Menurut
Stuart Emmett (2005) Manajemen Warehouse dirancang bertujuan untuk mengontrol
kegiatan pergudangan. Yang diharapkan dari pengontrolan iniadalah terjadinya
pengurangan biaya-biaya yang ada di dalam gudang,pengambilan dan pemasukan
barang ke gudang yang efektif dan efisien, sertakemudahan dan keakuratan
informasi stock barang di gudang. Sistem informasi Warehouse Management System.
Dalam pengelolaan manajemen dalam warehouse, kita
mengenal WMS (Warehouse Management System). Warehouse Management System atau
Sistem Manajemen Pergudangan merupakan kunci utama dalam suppply chain (rantai
pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang
terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan),
putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan).
WMS sendiri memiliki beberapa konsep yang bisa
digunakan yaitu FIFO (first in - first
out) , LIFO (last in – first out) & FEFO (first expired – first out). FIFO
(first in – first out) sering diartikan bahwa barang atau material yang pertama
kali masuk ke gudang harus yang pertama kali keluar. Begitu pula sebaliknya
dengan LIFO (last in – first out), berarti bahwa yang terakhir kali masuk
justru harus pertama kali keluar. Dari ketiga konsep tersebut diatas, biasanya
konsep yang paling banyak digunakan adalah FIFO (first in – first out), akan
tetapi untuk saat ini hampir seluruh produk akan mulai mengarah pada sistem
FEFO walaupun untuk produk spare-part sekalipun. Tentu saja FEFO ini diperlukan
untuk fungsi gudang yang banyak berfungsi sebagai hubungan keluar masuk dari
berbagai sumber. Beberapa keuntungan dari penggunaan sistem WMS adalah, antara
lain :
-
Speed Up
Handling Process.
Penerapan
WMS pada suatu pergudangan dapat mempercepat lead time proses yaitu dengan
adanya proses yang dilakukan secara komputerisasi atau otomatis yang sebelumnya
harus secara manual dan dilakukan banyak orang.
-
FIFO
Implementation
Alur
distribusi barang dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prisip FIFO
(First In First Out), bahkan ada informasi terbaru bahwa software WMS saat ini
dapat menerapkan FEFO (first expired first out).
-
Automated Data
Collection
Pengumpulan
data dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan fasilitas
radio-frequency portable data terminal (PDT) dan barcode scanner.
-
Cycle Counting
Penerapan
WMS juga memberikan keuntungan dalam menghitung waktu/siklus setiap proses atau
lead time. Data tersebut dibutuhkan untuk menghitung produktifitas gudang dan
mempermudah upaya peningkatannya
D.
Kesimpulan
Tujuan dari
sistem manajemen gudang adalah untuk menyediakan satu set prosedur
komputerisasi untuk menangani penerimaan saham dan kembali ke dalam suatu model
fasilitas gudang, dan mengelola representasi logis dari fasilitas penyimpanan
fisik (misalnya racking dll), mengelola stok dalam fasilitas dan mengaktifkan
link mulus untuk memesan pengolahan dan manajemen logistik untuk memilih,
mengemas dan mengirimkan produk keluar dari fasilitas tersebut. Tujuan utama
dari WMS adalah untuk mengontrol pergerakan dan penyimpanan bahan dalam gudang dengan
efektif.
E.
Daftar Pustaka
Ø Cronos ERP- Warehouse Management System:
Ø Perancangan Sistem Informasi Manajemen Warehouse
Berbasis Intranet Dalam Penyimpanan dan Persediaan Material Pada PT.LEN Industrin
(Persero) Bandung:
Ø Warehouse Management System (WMS):
Ø Cara Mengelola Manajemen Pergudangan atau Warehouse
Management: http://manajemenproduksi.com/cara-mengelola-manajemen-pergudangan-atau-warehouse-management/
Ø 8 Cara Membangun Sistem Manajemen Gudang yang Baik
(Bagian 1):