Selasa, 08 Desember 2015

MEMBANGUN SISTEM MANAJEMEN WAREHOUSE YANG EFEKTIF


A.  Pendahuluan
Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.

Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia



B.  Permasalahan
Dalam setiap perusahaan, warehouse sangat memegang peranan penting meski tidak disorot sebagai prioritas penting dalam perusahaan. Manajemen didalam warehouse perlu bergerak secara efektif agar tidak mengganggu alur kerja perusahaan. Saat ini, cukup banyak hal yang membuat bagian pergudangan tidak dapat bekerja sesuai dengan system, sehingga menimbulkan permasalahan yang cukup berdampak dalam perusahaan seperti hilangnya stock, adanya stock fiktif antara system dan actual, hingga berantakannya pengelolaan stock didalam warehouse.
Perlu diterapkannya pembenahan yang baik dalam hal pengelolaan system kerja karyawan dan pengelolaan penyimpanan stok.

C.  Pembahasan
Untuk menerapkan system warehouse yang efektif, berikut adalah alur kerja warehouse sesuai prosedur:
Gambar 1. Single Gudang


Gambar 2. Multigudang

Menurut Stuart Emmett (2005) Manajemen Warehouse dirancang bertujuan untuk mengontrol kegiatan pergudangan. Yang diharapkan dari pengontrolan iniadalah terjadinya pengurangan biaya-biaya yang ada di dalam gudang,pengambilan dan pemasukan barang ke gudang yang efektif dan efisien, sertakemudahan dan keakuratan informasi stock barang di gudang. Sistem informasi Warehouse Management System.
Dalam pengelolaan manajemen dalam warehouse, kita mengenal WMS (Warehouse Management System). Warehouse Management System atau Sistem Manajemen Pergudangan merupakan kunci utama dalam suppply chain (rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan).
WMS sendiri memiliki beberapa konsep yang bisa digunakan yaitu  FIFO (first in - first out) , LIFO (last in – first out) & FEFO (first expired – first out). FIFO (first in – first out) sering diartikan bahwa barang atau material yang pertama kali masuk ke gudang harus yang pertama kali keluar. Begitu pula sebaliknya dengan LIFO (last in – first out), berarti bahwa yang terakhir kali masuk justru harus pertama kali keluar. Dari ketiga konsep tersebut diatas, biasanya konsep yang paling banyak digunakan adalah FIFO (first in – first out), akan tetapi untuk saat ini hampir seluruh produk akan mulai mengarah pada sistem FEFO walaupun untuk produk spare-part sekalipun. Tentu saja FEFO ini diperlukan untuk fungsi gudang yang banyak berfungsi sebagai hubungan keluar masuk dari berbagai sumber. Beberapa keuntungan dari penggunaan sistem WMS adalah, antara lain :
-          Speed Up Handling Process.
Penerapan WMS pada suatu pergudangan dapat mempercepat lead time proses yaitu dengan adanya proses yang dilakukan secara komputerisasi atau otomatis yang sebelumnya harus secara manual dan dilakukan banyak orang.
-          FIFO Implementation
Alur distribusi barang dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prisip FIFO (First In First Out), bahkan ada informasi terbaru bahwa software WMS saat ini dapat menerapkan FEFO (first expired first out).
-          Automated Data Collection
Pengumpulan data dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan fasilitas radio-frequency portable data terminal (PDT) dan barcode scanner.
-          Cycle Counting
Penerapan WMS juga memberikan keuntungan dalam menghitung waktu/siklus setiap proses atau lead time. Data tersebut dibutuhkan untuk menghitung produktifitas gudang dan mempermudah upaya peningkatannya

D.  Kesimpulan
Tujuan dari sistem manajemen gudang adalah untuk menyediakan satu set prosedur komputerisasi untuk menangani penerimaan saham dan kembali ke dalam suatu model fasilitas gudang, dan mengelola representasi logis dari fasilitas penyimpanan fisik (misalnya racking dll), mengelola stok dalam fasilitas dan mengaktifkan link mulus untuk memesan pengolahan dan manajemen logistik untuk memilih, mengemas dan mengirimkan produk keluar dari fasilitas tersebut. Tujuan utama dari WMS adalah untuk mengontrol pergerakan dan penyimpanan bahan dalam gudang dengan efektif.

E.  Daftar Pustaka

Ø  Cronos ERP- Warehouse Management System:
Ø  Perancangan Sistem Informasi Manajemen Warehouse Berbasis Intranet Dalam Penyimpanan dan Persediaan Material Pada PT.LEN Industrin (Persero) Bandung:
Ø  Warehouse Management System (WMS):
Ø  Cara Mengelola Manajemen Pergudangan atau Warehouse Management: http://manajemenproduksi.com/cara-mengelola-manajemen-pergudangan-atau-warehouse-management/
Ø  8 Cara Membangun Sistem Manajemen Gudang yang Baik (Bagian 1):


Tidak ada komentar:

Posting Komentar